Dalam pidato penting beberapa hari setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan, Berlin akan menaikkan pengeluaran pertahanannya menjadi lebih dari 2 persen dari output ekonominya. Sekitar 100 miliar euro (110 miliar dolar AS) akan disuntikkan ke militer.
Zorn termasuk dalam kelompok pejabat tinggi yang berkonsultasi dengan Scholz tentang cara membelanjakan uang ini.
“Sejauh ini, hanya satu hal yang jelas: Kami tidak punya waktu atau uang untuk mengembangkan sistem (pertahanan rudal) ini sendiri karena ancaman rudal diketahui sudah ada di sana,” kata Zorn.
Mengacu pada kurangnya pertahanan rudal jarak pendek Jerman yang dapat digunakan untuk melindungi pasukan saat bergerak atau di bawah ancaman saat dikerahkan, dia mengatakan Berlin telah mulai mempertimbangkan pembelian sistem semacam itu. Dan sekarang harus membuat keputusan.
Zorn menambahkan, Bundeswehr atau angkatan bersenjata Republik Federal Jerman harus menginvestasikan 20 miliar euro pada tahun 2032 untuk mengisi kembali penyimpanan amunisinya.