“Para pemimpin membahas pentingnya memulihkan objek itu untuk menentukan lebih detail tentang tujuan atau asalnya,” ungkap Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, pada 4 Februari, jet tempur F-22 AS juga menembak jatuh benda yang disebut-sebu Washington DC sebagai balon pengintai China di lepas pantai Carolina Selatan. Balon itu ditembak setelah terbang selama sepekan melintasi Amerika Serikat dan sebagian Kanada.
Namun, Beijing membantah benda itu sebagai balon mata-mata. Pemerintah China mengatakan itu hanyalah “kapal terbang” untuk tujuan penelitian sipil.