Militer Korsel dan AS memulai latihan gabungan Freedom Shield pada Senin (10/3/2025) dan akan berlangsung hingga 20 Maret. Meski demikian latihan penembakan yang diwarnai insiden salah pengeboman itu dtelah dihentikan. Latihan penembakan itu juga melibatkan militer AS, namun tak mengerahkan jet tempur saat insiden terjadi.
"Insiden ini adalah contoh bagaimana berbagai AS dan para pengikutnya mendemonstrasikan perang menargetkan kami, bukan untuk 'perdamaian dan stabilitas di Korea Selatan' seperti yang mereka klaim, tetapi tindakan sangat berbahaya dan tidak lucu yang bisa memicu krisis yang akan segera terjadi serta perang nuklir pertama di dunia," bunyi laporan.