Menurut Anwar, jika Mahathir tetap menjadi perdana menteri pemerintahan tak akan bisa fokus pada reformasi.
"Menurut saya, dia (Mahathir) telah menjabat dua kali sebagai perdana menteri. Sudah saatnya kami yang melanjutkan. Saya menekankanini bukan masalah pribadi. Ini pertanyaan tentang kesempatan untuk memulai yang baru, awal yang baru bagi negara ini,” kata Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu.
Soal peluang memenangkan pemilu, Anwar mengatakan Pakatan harus bersiap-siap jika pemilu dipercepat, tidak digelar pada 2023. Dia optimis dengan peluang oposisi.
Pakatan Harapan, terdiri dari beberapa partai, menghadapi masalah dalam memutuskan siapa yang akan diusulkan menjadi perdana menteri berikutnya.
PKR sebagai partai utama opisisi menegaskan hanya akan mendukung proposal Anwar sebagai PM.
Sementara itu partai lain, DAP dan Parti Amanah Negara, lebih memilih Mahathir menjadi PM berikutnya.