“Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan. Keinginan dan harapan saya adalah ketika kita bergerak maju, negara-negara Arab dan di kawasan turut memberikan tekanan kepada semua pihak untuk memperlambat (gencatan senjata) hal ini serta mengakhiri (perang) secepat yang kita bisa,” ujarnya.
Namun tampaknya perpanjangan gencatan senjata kemanusiaan tak ada dalam rencana Israel maupun Hamas.
Sebelumnya Israel menyatakan, gencatan senjata bisa saja diperpanjang jika ada lebih banyak sandera yang dibebaskan, yakni 10 orang per hari. Meski demikian kedua pihak menegaskan gencatan senjata hanya bersifat sementara.
Israel akan terus menyerang Gaza habis-habisan sampai tujuan utamanya tercapai, yakni melenyapkan Hamas. Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyampaikan jeda pertempuran hanya berlangsung pendek.
"Perang (dan) pertempuran akan berlanjut dengan kekuatan yang besar lagi," ujarnya.
Hal senada disampaikan Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas. Juru Bicara Al Qassam Abu Ubaida menegaskan ini adalah gencatan senjata sementara seraya menyerukan peningkatan eskalasi konfrontasi di semua lini perlawanan, termasuk Tepi Barat yang diduduki Israel.