BANGKOK, iNews.id - Pasukan Junta Myanmar dituduh membakar ratusan rumah dan bangunan selama serangan tiga hari di wilayah Sagaing. Sebaliknya, Junta menolak tuduhan tersebut dan mengklaim teroris pejuang Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) memulai pembakaran.
Saksi mata yang juga penduduk setempat mengatakan kepada media, pasukan junta membakar ratusan bangunan di Desa Kinn, Upper Kinn dan Ke Taung dalam serangan tiga hari pekan lalu.
Seorang warga yang tak mau disebut nama mengatakan, pada tanggal 26 Mei, penduduk di Desa Kinn melarikan diri ketika tentara mendekat dan mulai menembak ke udara. Keesokan hari, warga melihat asap mengepul dari perkampungan mereka.
"Keesokan paginya, kami melihat asap mengepul dari desa kami sebelum mereka pergi. Lebih dari 200 rumah terbakar. Rumah saya habis terbakar. Hanya pondasi beton yang tersisa," kata penduduk desa seperti dilaporkan AFP dan dilansir oleh Straits Times.
Rekaman dari drone yang diterima dari AFP menunjukkan, kepulan asap membubung ke langit dari desa-desa yang terletak di sepanjang delapan km bentangan Sungai Chindwin. Sebuah klinik kesehatan yang terlihat dalam video cocok dengan geolokasi di Desa Ke Taung.
Seorang warga Desa Ke Taung, dengan nama samaran Aye Tin mengatakan, tentara menyerbu dan menghancurkan rumah mereka. Tentara Junta juga membakar perahu motor yang digunakan untuk transportasi dan membawa makanan untuk warga desa.