TEPI BARAT, iNews.id – Tahanan Palestina yang kabur dari Penjara Gilboa, Israel, harus merasakan pengalaman pahit saat berhasil kembali menghirup udara di dunia luar. Kisah itu diungkapkan oleh Zakaria al-Zubeidi, yang lari dari penjara tersebut, beberapa waktu lalu.
Penjara Gilboa adalah fasilitas tahanan yang memiliki tingkat keamanan tinggi di Israel. Selama empat hari berada di luar penjara itu, al-Zubeidi mengaku tidak punya air untuk diminum. Sampai akhirnya dia ditangkap kembali oleh aparat zionis.
“Selama empat hari ketika kami bebas, kami tidak ingin keluarga kami di kota-kota pendudukan (wilayah Palestina yang diduduki Israel—red) menanggung beban atau hukuman dari Israel jika mereka membantu kami,” kata al-Zubeidi kepada pengacara hak-hak sipil dan HAM Israel, Avigdor Feldman, seperti dikutip kembali laman Middle East Monitor, Rabu (15/9/2021).
“Kami tidak meminta bantuan siapa pun. Kami hanya makan buah-buahan dari ladang pertanian, seperti pir berduri dan anggur. Kami tidak punya air (untuk diminum), tuturnya.
Sementara Feldman mengatakan, al-Zubeidi dihajar aparat zionis tak lama setelah dia ditangkap lagi. Pria Palestina itu harus dirawat di rumah sakit pada Minggu (12/9/2021), setelah dipukuli dan disiksa oleh pasukan keamanan Israel.