"Saya tahu begitu saya berbicara, saya bisa menghilang kapan saja sama seperti semua pemrotes yang berani di Hong Kong."
"Saya bisa menghilang kapan saja. Bahkan, nama saya tidak akan ada lagi," ucapnya.
Melarikan diri ke Amerika Serikat dianggap sebagai pilihan paling rasional bagi Dr Li karena tahu bagaimana otoritas China memperlakukan pelapor mengenai Covid-19.
"Pemerintah China menolak untuk membiarkan para ahli luar negeri termasuk yang di Hong Kong melakukan penelitian di China."
"Jadi, saya mengalihkan pandangan ke teman-teman saya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," pungkasnya.
Sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada Januari lalu, virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 18 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 600.000 orang. China mencatatkan angka infeksi lebih dari 84.000 kasus dan 4.634 angka kematian.
Amerika Serikat berada di urutan pertama negara tertinggi kasus Covid-19 di dunia dengan lebih dari 4 juta kasus dan jumlah kematian melebihi 157.000.