Kala itu Prayuth menggulingkan pemerintahan di bawah perdana menteri Yingluck Shinawatra yang dipilih secara demokratis.
Shinawatra bersaudara, baik Thaksin maupun Yingluck, saat ini berada di pengasingan, namun tetap memegang kekuatan di perpolitikan Thailand. Banyak kelompok di negara itu yang masih loyal kepada mereka.
Pemilihan umum mendatang dipandang sebagai pertarungan antara koalisi Thaksin melawan kekuatan militer. Pada 2016, masyarakat Thailand menyetujui konstitusi baru yang digagas pimpinan angkatan bersenjata.
Konstitusi itu disebut didesain untuk melanggengkan pengaruh militer dan menghambat kelompok Thaksin untuk kembali memenangkan pemilu.
Militer Thailand memiliki sejarah panjang dalam intervensi politik. Sejak era monarki absolut Thailand berakhir pada 1932, angkatan bersenjata Thailand 12 kali menumbangkan pemerintahan sipil.
Andai saja langkah Ubolratana Mahidol mulus, kehadirannya dianggap sebagai ancaman besar terhadap militer.