Wakil rektor mengatakan, Cambridge akan meninjau ulang investasinya jika mahasiswa membongkar kamp. Mereka juga mengajak perwakilan mahasiswa untuk memantau proses penarikan investasi tersebut.
“Universitas mengakui adanya kekuatan rasa pada komunitas. Karena itu, kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan gugus tugas, untuk meninjau pendekatan kami terhadap investasi yang bertanggung jawab. Ini mencakup pertimbangan tentang bagaimana mendefinisikan dan memantau paparan pertahanan dalam portofolio investasi. Tindakan mendatang dalam pernyataan ini bergantung pada penutupan kamp," bunyi pernyataan Cambridge, seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (27/7/2024).
Sebagai tanggapan, Cambridge for Palestine menyatakan, kampus sudah telat mengambil kebijakan tersebut karena tuntutan mereka sudah disampaikan beberapa bulan lalu. Selain itu mereka menyebut tawaran dari kampus belum cukup.
Para aktivis pro-Palestina menyatakan, demonstrasi di King’s College akan ditutup sebulan untuk pemasangan perangkat kemah yang permanen.
“Setiap hari perkemahan kami menyediakan ruang untuk meratapi penghancuran kehidupan yang sedang berlangsung dan berduka bahwa kita hidup di dunia di mana aksi unjuk rasa kami diperlukan,” bunyi pernyataan Cambridge for Palestine.