Acar menambahkan, kapal telah mengirim panggilan SOS ke beberapa negara sekitar, termasuk Malta. Merespons panggilan itu, Siprus yang justru lebih dulu mengirim perahu kecil.
"Kapal kami berada 17 km dari pantai Malta di perairan internasional. Mereka menjadi sasaran serangan pesawat drone dua kali," kata Acar, seraya menambahkan penyerang tampaknya menargetkan generator di bagian depan kapal.
Akibat serangan itu sistem kelistrikan kapal mati sehingga termasuk memutus komunikasi.
"Ada 30 aktivis hak asasi manusia (HAM) internasional di kapal yang sedang tenggelam," ujarnya.
Video yang diunggah FFC di media sosial X menunjukkan api membakar kapal dalam kondisi gelap diserta asap. Di video terpisah terdengar suara dua ledakan keras.