Menurut studi baru-baru ini, hal tersebut menyebabkan stres berkepanjangan bagi gajah liar Asia. Para peneliti dari Institute Sains Nasional di Bengaluru, India selatan, melakukan studi ini menggunakan kotoran gajah.
Selama lebih dari enam bulan, Sreedhar Vijay Krishnan dan rekan-rekannya mengumpulkan lebih dari 294 sampel dari 69 gajah liar di Valparai, di pegunungan Western Ghats. Mereka meneliti kotoran gajah yang dikejar dalam operasi 'pengejaran dengan kendaraan'.
Para peneliti memeriksa tingkat hormon mereka yang disebut glucocorticoid. Hewan yang stres akan mengeluarkan glucocorticoids. Hormon ini dilepaskan di sistem sirkulasi darah dan terbuang melalui kencing dan kotoran.
Sanjeeta Sharma Pokharel, peneliti dari Pusat Ekologi Sains, mengatakan, mengukur glucocorticoids menggunakan kotoran segar hewan merupakan cara yang lebih etis dalam mempelajari tingat stres gajah.
Cara lain yaitu dengan menggunakan sampel darah, namun mengumpulkan hewan juga akan meningkatkan stres.