"Alasan penyebaran api dalam skala besar harus diketahui dengan jelas. Kami juga mendalami informasi tentang penembakan provokatif yang dapat dilakukan dari wilayah yang sementara ini diduduki serta bisa disebabkan oleh kondisi cuaca," demikian keterangan kantor kepresidenan, dikutip dari Reuters, Kamis (1/10/2020).
Awal tahun ini, satu orang meninggal serta sembilan orang dirawat di rumah sakit akibat kebakaran serupa di Luhansk. Kebakaran itu menghancurkan 80 vila serta 30 rumah di dua desa.
Militer Ukraina bulan lalu menuduh separatis pro-Rusia melanggar gencatan senjata dengan pasukan pemerintah. Konflik antara pasukan Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia telah menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak 2014. Pertempuran besar berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata di Ibu Kota Belarusia, Minsk, pada 2015, namun bentrokan sporadis masih terjadi menewaskan warga sipil, tentara Ukraina, serta separatis.