GAZA CITY, iNews.id - Pemimpin Hamas, Ismail Haniya, berangkat ke Kairo, Mesir, Minggu (13/5/2018). Keberangkatannya ini dilakukan sehari sebelum aksi protes besar yang diperkirakan terjadi saat pembukaan kantor Kedubes AS di Yerusalem besok, Senin (14/5).
Dilansir AFP, Minggu (13/5/2018), sumber mengatakan, Haniya melewati penyeberangan Rafah pada Minggu pagi dan diperkirakan akan bertemu dengan kepala dinas keamanan Mesir. Banyak spekulasi yang menyebut Mesir berusaha menegosiasikan kesepakatan dengan Hamas untuk meredakan potensi kekerasan yang akan terjadi besok.
Besok puluhan ribu warga Palestina diperkirakan berkumpul di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Israel untuk memprotes saat AS membuka kedutaannya di Yerusalem.
Pemimpin Hamas mendukung upaya penghancuran pagar perbatasan dengan Israel, meski hal itu bisa memicu pertumpahan darah.
Media Arab berspekulasi bahwa Mesir, satu dari dua negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel, dapat membantu menahan gelombang masa di perbatasan dan menawarkan bantuan ekonomi sebagai imbalan bagi para pengunjuk rasa yang tidak mencoba menerobos pagar.
Sedikitnya 54 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel sejak aksi protes terjadi di sepanjang perbatasan pada 30 Maret. Tidak ada warga Israel yang terluka dalam unjuk rasa tersebut.
Trump tidak akan menghadiri pembukaan kedutaan AS di Yerusalem. Namun putrinya, Ivanka, dan menantunya sekaligus penasehat senior, Jared Kushner, dipastikan akan hadir.
Haniya diperkirakan akan kembali ke Gaza pada Minggu malam sebelum aksi protes.