Namun Rachel Minyoung Lee, pengamat Korut dari Open Nuclear Network yang berbasis di Wina, Austria, mengatakan terlalu dini untuk menyimpulkan Ju dipersiapkan untuk kepemimpinan Korut.
Dia menilai kehadiran Ju di acara-acara militer menunjukkan tujuan utama Korut soal pentingnya pengembangan senjata nuklir berkelanjutan demi keamanan generasi mendatang.
"Kepemimpinan Korea Utara mungkin harus menjelaskan mengapa pemerintah harus terus berinvestasi dalam pertahanan nasional meskipun kondisi ekonomi memburuk. Tidak ada propaganda lebih kuat daripada kemunculan putri pemimpin untuk menyampaikan pesan itu," kata Lee.