KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Jumat (17/5/2024), menandatangani UU yang membolehkan narapidana tertentu ikut berperang melawan Rusia. Ukraina menghadapi krisis tentara di tengah pukulan telak yang diderita militernya, menyusul kemajuan yang dialami pasukan Rusia di Kharkiv.
Masalah jumlah tentara semakin parah dalam beberapa bulan terakhir, mendorong pihak berwenang menerapkan kebijakan lebih ketat bagi mereka yang menghindari wajib militer.
Undang-undang baru tersebut menawarkan pembebasan bersyarat bagi narapidana yang mau meneken kontrak untuk bergabung dengan militer. Para pengamat menyebut militet Ukraina bisa mendapat maksimal 20.000 tentara baru untuk berperang di garis depan.
Namun tak semua napi mendapat kesempatan ini. Mereka yang dihukum karena kejahatan serius, seperti pembunuhan berencana terhadap dua orang atau lebih, pemerkosaan, dan kejahatan terhadap keamanan nasional, tidak diizinkan mendaftar wajib militer.
Secara terpisah, Zelensky juga menandatangani UU yang meningkatkan denda bagi siapa pun yang menghindari wajib militer yakni senilai 218 dolar AS. Angka yang lumayan fantastis. Sebagai.gambaran, gaji bulanan rata-rata di Ukraina sekitar 560 dolar.
Kurangnya personel militer dinilai beberapa pengamat militer sebagai masalah terbesar Ukraina. Negara itu menurunkan batas usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun. Batas usia maksimal adalah 60 tahun.