LONDON, iNews.id - Seorang mantan tentara Inggris tewas dalam pertempuran sengit di Kota Severodonetsk, Ukraina. Pria bernama Jordan Gatley itu sengaja mengundurkan diri dari Angkatan Darat (AD) Inggris pada Maret lalu untuk berperang di Ukraina.
Sang ayah, Dean Gatley, menyebut Jordan sebagai sosok pahlawan dalam posting-an di Facebok. Dia menjelaskan Jordan ikut melatih tentara serta pejuang Ukraina melawan pasukan Rusia.
Jordan tertembak saat berjuang di garis depan untuk mempertahankan kota tersebut pada pekan lalu. Keluarga mendapat kabar kematian Jordan pada Jumat.
Menurut Dean, Jordan memutuskan pergi ke Ukraina setelah membuat pertimbangan yang matang. Tim di Ukraina mengungkap, Jordan memiliki pengetahuan yang banyak tentang militer dan dibagikan kepada para pejuang. Dia juga sangat terampil sebagai seorang prajurit serta menyukai pekerjaannya.
"Timnya mengatakan mereka menyukainya. Kehadirannya membuat perbedaan besar bagi kehidupan banyak orang, tidak hanya menjadi tentara, tapi juga melatih pasukan Ukraina," kata Dean, di Facebook, seperti dilaporkan kembali BBC, Senin (13/6/2022).
"Dia menyukai tugasnya dan kami sangat bangga kepadanya. Dia benar-benar pahlawan dan akan selamanya berada di hati kami," ujarnya, menambahkan.
Kementerian Luar Negeri Inggris menegaskan turut mendukung mendiang dan akan membantu keluarga.
Pujian juga datang dari pemerintah Ukraina. Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, dalam cuitan menyebut Jordan sebagai pahlawan sejati.
"Kami akan selalu mengingat perannya dalam melindungi Ukraina dan kemerdekaan bagi dunia," kata Podolyak.
Jordan sebelumnya merupakan prajurit AD Inggris, terakhir bergabung dengan Batalion Ke-3 The Rifles yang berbasis di Edinburgh. Dia keluar dari militer pada Maret untuk pergi ke Ukraina.