Tetangga lainnya, Anil Gupta, menyebut Suneja sebagai sosok yang punya ambisi besar sejak kecil. Meskipun anak yang gemar belajar, dia tetap bergaul dengan lingkungan.
"Dia sangat bersahabat dan punya kemauan keras saat kecil. Semua orang bangga kepadanya saat dia menjadi pilot dan bahkan seorang kapten pilot. (Kecelakaan) ini tragedi bagi semua tetangganya," ujar Gupta.
Suneja sempat menyampaikan keinginan untuk pulang ke kampung halaman di New Delhi. Dia ingin bekerja di maskapai negaranya begitu selesai dengan Lion Air.
Seorang pejabat maskapai India yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan, Suneja ingin bekerja untuk perusahaan lokal, menerbangkan Boeing 737.
"Kami membicarakan ini pada Juli lalu, dia orang yang sangat baik. Dengan pengalamannya menerbangkan Boeing 737 tanpa cacat insiden dan kecelakaan, kami ingin dia bersama kami karena kepercayaan. Keinginan satu-satunya adalah dia ingin ditempatkan di New Delhi, kota tempatnya berasal," kata pejabat itu, menceritakan kembali pembicaraannya dengan Suneja pada Juli lalu.
Selain itu, Suneja membutuhkan bantuan untuk mendapatkan lisesnsi ATPL India.
Berdasarkan data di Linkedin, Suneja mendapatkan lisensi terbang dari Bel Air International pada 2009. Pada September 2010, dia bergabung dengan maskapai Uni Emirat Arab, Emirates, sebagai trainee selama empat bulan. Lalu pada Maret 2011, Suneja bergabung dengan Lion Air. Dia sudah mengantongi pengalaman terbang selama lebih dari 6.000 jam.