PARKLAND, iNews.id - Para siswa SMA Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat (AS) kembali mengikuti kegiatan belajar, Rabu 28 Februari 2018, pascapenembakan yang menewaskan 17 siswa dan guru.
Dilansir BBC, Kamis (1/3/2018), barisan polisi, staf sekolah, dan masyarakat yang membawa karangan bunga menyambut sekitar 3.000 siswa yang kembali ke kelas pada Rabu pagi waktu setempat. Puluhan polisi menyapa para siswa yang berdatangan.
Para alumni juga datang untuk memberi dukungan.
Lyliah Skinner, seorang siswa berusia 16 tahun, mengatakan, para siswa kembali ke sekolah untuk menyembuhkan trauma mereka.
"Kami tidak akan benar-benar belajar banyak hari ini, ini semua tentang penyembuhan dulu," kata Skinner.
Dia mengaku gugup karena takut kejadian penembakan serupa akan terulang. Skinner mencatat beberapa teman sekelasnya tidak akan kembali ke sekolah, termasuk Joaquin Oliver, siswa yang duduk di kursi di depannya.
David Hogg, seorang siswa senior dan aktivis sekolah, juga merasa takut.
"(Peristiwa) Itu sangat sulit dilupakan, apa yang terjadi 2 pekan lalu. Bayangkan mengalami kecelakaan pesawat dan harus kembali ke pesawat yang sama lagi, lagi, dan lagi. Lalu, diharapkan bisa belajar dan berktivitas seperti tidak pernah terjadi apa-apa,” kata Hogg, kepada NBC News.
Ratusan siswa tak bisa membendung air mata saat penyambutan. Dari foto yang beredar, para siswa terharu dan penuh emosi saat menerima bunga dari para pengunjung yang sengaja datang ke sekolah itu untuk memberi mereka semangat.
Banyak pula warga yang memberi pelukan kepada siswa.
Namun tak sedikit pula yang kembali ke sekolah dengan semangat untuk mengalahkan rasa takut akibat tragedi penembakan pada 14 Februari lalu.
Penanganan penembakan oleh pihak berwenang memicu kecaman setelah terungkap fakta bahwa FBI dan polisi setempat gagal menindaklanjuti informasi yang berkaitan dengan Nikolas Cruz, pelaku yang merupakan mantan siswa di SMA tersebut.
Saat itu seorang polisi diketahui tetap berada di luar sekolah, tidak melakukan apa pun saat para siswa ditembaki Cruz.
Namun meski kegiatan belajar kembali dibuka, Gedung 12 di SMA tersebut, yang menjadi lokasi penembakan, akan tetap ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan.