Kenapa Rusia Tak Pakai Bom Nuklir Lawan Ukraina? Ini Penjelasan Lengkapnya

Zulhilmi Yahya
Rusia tak menggunakan bom nuklir dalam perang melawan Ukraina karena doktrin militer belum membolehkannya (Foto: AP)

JAKARTA, iNews.id - Pertanyaan kenapa Rusia tak pakai bom nuklir lawan Ukraina kerap muncul di tengah lamanya konflik antara kedua negara. Tak semudah itu menggunakan senjata nuklir atau bisa memicu bencana dan dampak global.

Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, banyak pihak memperkirakan Moskow akan menggunakan seluruh kekuatan militernya untuk memenangkan perang dengan cepat. 

Namun, hingga lebih dari 3 tahun berlalu, senjata nuklir belum dikerahkan.

Alasan Utama Rusia Tak Gunakan Senjata Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka menyampaikan bahwa negaranya tidak perlu menggunakan bom nuklir untuk memenangkan perang di Ukraina. Dalam forum ekonomi pada Juni 2024, Putin menegaskan kondisi konflik belum memenuhi kriteria penggunaan senjata nuklir, berdasarkan doktrin militer Rusia saat itu.

Menurut Putin, penggunaan bom nuklir hanya mungkin dalam situasi luar biasa, yakni jika ada ancaman nyata terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Rusia.

“Penggunaannya dimungkinkan dalam kasus luar biasa. Saya rasa kasus seperti itu tidak akan terjadi,” ujar Putin.

Doktrin Nuklir Rusia: Ketat dan Bersifat Defensif

Senjata nuklir Rusia diatur secara ketat melalui doktrin militer. Doktrin tersebut menyebut bahwa senjata pemusnah massal hanya digunakan sebagai alat pertahanan terakhir jika negara menghadapi ancaman besar.

Beberapa syarat penggunaan nuklir menurut doktrin tersebut meliputi:

  • Serangan terhadap wilayah Rusia dengan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya.
  • Ancaman serius terhadap eksistensi negara.
  • Agresi militer dari blok musuh yang bisa mengganggu stabilitas nasional.
  • Revisi Doktrin Nuklir Rusia pada 2024.

Walau Rusia belum memakai bom nuklir, Putin sempat merevisi doktrin nuklir pada November 2024. Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya dukungan militer dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan anggota NATO, kepada Ukraina.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa Bertemu Putin di Moskow, Bahas Nasib Bashar Al Assad?

Internasional
5 hari lalu

Diplomasi Rudal, Kim Jong Un Pamer Senjata Nuklir Baru untuk Rayu Rusia dan China?

Internasional
7 hari lalu

Bela Trump, Putin Sebut Komite Nobel Kerap Beri Nobel Perdamaian ke Orang Tak Tepat

Internasional
7 hari lalu

Trump Terharu Iran dan Rusia Dukung Proposalnya Mendamaikan Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal