“Peran kami di sini adalah membantu industri dan para petani untuk meningkatkan hasil panen mereka dan membuat pekerjaan mereka jauh lebih mudah,” kata William Robert Alvisse dari Malaysian Unmanned Drones Activist Society—sebuah kelompok nonpemerintah yang membantu merancang drone dan memberikan nasihat tentang proyek tersebut.
Sebelum proyek diluncurkan pada 2017, batang nanas hanya menjadi limbah dan selalu dibuang setelah masa panen sekali dalam setahun. Akan tetapi, petani kini berharap proyek Thariq dan kawan-kawan bisa mendorong lebih banyak inovasi untuk menemukan penggunaan limbah dan meningkatkan pendapatan mereka.
“Dengan masalah kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19, masyarakat putus asa dan tidak ada alternatif untuk menambah pendapatan,” kata salah satu petani nanas di Hulu Langat, Irwan Ismail.