Iran berkali-kali membantah akan membuat senjata nuklir. Program nuklirnya dibuat semata-mata untuk tujuan damai.
AS keluar dari kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tentang nuklir Iran pada 2018 atau saat pemerintahan Donald Trump. Perjanjian ini diteken pada 2015 di masa pemerintahan Barack Obama.
Setelah keluar, AS kembali menerapkan sanksi terhadap Iran yang memukul perekonomian negara itu. Sementara itu Iran juga abai terhadap poin kesepakatan yang juga diteken lima negara lain, yakni Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China.
Iran meningkatkan pengayaan uranium mendekati level yang memungkinkan untuk membuat senjata. Upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali kesepakatan masih gagal.