MeidasTouch, komite aksi anti-Trump, mengatakan mereka berada di belakang semaraknya topic #DiaperDon di Twitter.
"Kami menjadikan #DiaperDon sebagai tren nomor satu du AS. Trump mengalami kehancuran dan ingin menyatakan tren Twitter sebagai ancaman keamanan nasional," ujarnya.
Sementara itu, pemimpin Twitter, Jack Dorsey penah mengatakan di masa lalu bahwa meskipun karyawannya mungkin memiliki bias ke kiri, ini tidak memengaruhi cara Twitter membuat keputusan tentang konten di platformnya.
Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa perusahaan media sosial sebenarnya lebih melayani kaum konservatif dan untuk menghindari bias politik.
Bukan sekali ini Twitter dan Trump terlibat perseteruan. Di masa kampanye dan pasca-pemilu, Twitter sering menghapus atau menandai sejumlah kicauan Trump yang dianggap menunjukkan kebencian dan kebohongan.