Muller yang saat peristiwa Holocaust terjadi masih berusia 5 tahun menuntut pemerintah Jerman dan perusahaan kereta negara mengganti rugi uang yang dikeluarkan para Yahudi saat mereka dibawa ke kamp-kamp konsentrasi Nazi.
"Penderitaan yang ditimbulkan peristiwa ini sangat tercela, saat Anda tahu bahwa orang-orang Yahudi yang diangkut harus membayar sendiri biaya transportasi," demikian isi surat Muller yang ditulis oleh pengacaranya seperti dikutip dari CNN, Senin (3/8/2020).
"Transportasi melalui wilayah Reich Jerman dilakukan oleh Riechsbahn Jerman (Kereta Api). Klien saya berpikir sudah waktunya Republik Jerman untuk bertanggung jawab atas ketidakadilan mereka," lanjutnya.
Seorang juru bicara pemerintah Jerman mengatakan telah menerima surat Muller dan akan mempertimbangkannya dengan sangat hati-hati.
"Kami tidak pernah lupa tindakan kriminal yang dilakukan Jerman selama Perang Dunia II. Sampai hari ini mereka membuat kami sangat kecewa dan malu," kata juru bicara pemerintah, Ulrike Demmer.
"Saya tentu berharap bahwa kesadaran akan tanggung jawab bersejarah mengarah ada pertemuan