Syekh Maher juga menggarisbawahi perlunya berpegang teguh pada lima kebutuhan, yang diwakili dengan menjaga agama, diri sendiri, pikiran, uang, dan kehormatan. Dia menegaskan hal tersebut akan membimbing manusia untuk mencapai stabilitas kehidupan, menjaga keamanan, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuannya yakni kepentingan agama dan dunia, selain untuk meraih keridhaan Allah.
Beliau juga mendoakan warga Palestina yang sedang menderita akibat penjajahan Israel serta terhambat mendapat akses kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian.
Khutbah Arafah juga disiarkan ke seluruh dunia yang diproyeksikan menjangkau sekitar 1 miliar Muslim. Oleh karena itu, khutbah Arafah juga diterjemahkan ke dalam 20 bahasa, termasuk Indonesia.
Usai khutbah, Syekh Maher memimpin Shalat Zuhur dan Ashar yang dijamak qashar. Shalat dilaksanakan dengan satu azan dan dua iqamat.
Para jemaah melaksanakan shalat di dalam dan sekitar Masjid Namira yang kemudian dilanjutkan dengan Wukuf.
Wukuf di Arafah merupakan salah satu dari empat rukun haji. Selama Wukuf, jemaah memperbanyak zikir dan doa memohon ampunan Allah SWT serta hajat lainnya sampai matahari terbenam.
Arafah terbentang seluas 10,4 km persegi dan hanya dipenuhi umat Islam saat musim haji.