WASHINGTON DC, iNews.id – Penasihat Gedung Putih, Peter Navarro, pada Senin (20/4/2020) waktu Washington DC, AS, menuduh China menyembunyikan data tentang awal mula kasus infeksi virus corona (Covid-19). Menurut dia, China punya ambisi untukn memenangkan perang dagang dalam membuat vaksin.
Amerika Serikat, yang kini menjadi negara paling parah terdampak pandemi virus corona menurut statistik resmi, telah berulang kali meminta Beijing untuk berbagi data awal mengenai wabah yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu.
“Salah satu alasan mengapa mereka (China) mungkin tidak membiarkan kami masuk dan memberi kami data tentang virus ini lebih awal, adalah mereka berlomba untuk mendapatkan vaksin. Dan mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif, itu adalah proposisi bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia,” kata Navarro kepada Fox Business Network.
“Tapi kita (AS) akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump. Kita akan mengalahkan mereka karena HHS (Layanan Kesehatan Nasional) telah mendapatkan lima perusahaan yang terus berpacu kencang untuk membuat vaksin,” ujarnya.
Presiden Donald Trump telah menunjuk Navarro, seorang kritikus China yang blak-blakan, untuk menangani masalah jalur pasokan yang berkaitan dengan pandemi virus corona. Saat ini, belum ada metode perawatan atau vaksin yang disepakati dunia kesehatan untuk Covid-19.
Sampai hari ini, wabah corona telah membunuh lebih dari 170.000 orang secara global. Sementara, 2,48 juta penduduk dunia terinfeksi.
Amerika Serikat memiliki lebih dari 792.000 kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi. Dari jumlah itu, terdapat 42.517 pasien yang meninggal dunia. Separuh dari pasien Covid-19 yang meninggal di AS berada di Negara Bagian New York.