Saat itu bersamaan dengan aksi Intifadah (gerakan perlawanan Palestina) kedua. Dia masih ingat saat itu anak-anak Palestina menderita akibat rumah mereka dibom. Kondisi yang sama berulang 21 tahun kemudian.
"Saya juga punya foto Muhammad Al Durra, foto diambil saat dia di pangkuan ayahnya. Sejujurnya, foto-foto ini tidak pernah meninggalkan saya. 21 tahun kemudian, saya tahu persis bagaimana perasaan saya dan ada hal yang bisa dilakukan, diekspresikan, dalam bentuk seni," ujarnya.
Dia berpikir untuk membuat konten di media sosial untuk menyebarkan pesan, menginformasikan kepada orang-orang di seluruh dunia. Tujuannya menggerakkan mereka untuk juga berbuat sesuatu terhadap Palestina.
Hasilnya, jadilah video lagu yang liriknya berisi sejarah Palestina. Dimulai dari tahun 1800-an di mana umat Islam, Krisitiani, dan Yahudi, hidup damai berdampingan. Namun semua berubah setelah datang tokoh-tojoh Zionis yang mencaplok tanah Palestina yang kemudian mendirikan negara Israel pada 1948, dan seterusnya.