Beberapa yang lain bahkan tidak tahan untuk menatap satu sama lain. Pertemuan emosional itu melambangkan rasa sakit dari pembagian Semenanjung Korea.
Perang berakhir dengan gencatan senjata tanpa perjanjian damai, sehingga kedua Korea secara teknis masih berperang.
Reuni semacam itu sejak lama tunduk pada liku-liku politik dan sering digunakan sebagai alat negosiasi oleh Korut, yang secara terus-menerus menekankan pentingnya penyatuan, terlepas dari budaya masyarakat dan ekonomi dua negara yang kini sudah sangat berbeda.
Namun reuni terhenti selama tiga tahun karena hubungan kedua Korea memburuk, yang disebabkan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik Korut.