Kisah Hisashi Ouchi yang Alami Efek Radiasi Paling Mengerikan: Kulit Meleleh dan Menangis Darah

Inas Rifqia Lainufar
Kisah Hisashi Ouchi terkena efek radiasi paling mengerikan (Foto: All Thats Interesting)

JAKARTA, iNews.id - Hisashi Ouchi adalah seorang teknisi lab yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Tokaimura, Jepang. PLTN ini dioperasikan oleh JCO, Perusahaan Konversi Bahan Bakar Nuklir Jepang.


Sama seperti pekerja biasanya, ia menjalani hari-harinya dengan mengerjakan berbagai tugas dari atasan di PLTN Tokaimura. Hingga pada suatu hari, bencana dahsyat menimpanya.


Lantas, apa bencana dahsyat yang dialami Hisashi Ouchi tersebut? Simak kisah lengkapnya berikut ini.


Kisah Hisashi Ouchi terkena efek radiasi paling mengerikan


Dikutip dari situs Mysterious Facts, Sabtu (17/9/2022), Hisashi Ouchi bersama dengan dua rekan lainnya, Masato Shinohara dan Yutaka Yokokawa saat kejadian mengerikan berlangsung. Insiden tersebut terjadi pada 30 September 1999.


Awalnya, Hisashi Ouchi dan Masato Shinohara menambahkan uranium dalam tangki pengendapan secara manual dengan tangan untuk membuat bahan bakar nuklir. Sedangkan Yutaka Yokokawa berada di mejanya sekitar 4 meter dari kontainer.


Usai uranium ditambahkan, tiba-tiba mereka melihat percikan biru terang berkelap-kelip di atas tangki. Campuran tersebut menghasilkan reaksi nuklir yang memancarkan radiasi neutron dan sinar gamma.


Tak berselang lama, kecelakaan mengerikan pun terjadi di lokasi tersebut. Eksperimen mereka mencapai tahap kritis karena beberapa alasan.


Pertama, 16 kilogram uranium yang digunakan dalam larutan ternyata tidak sesuai dengan standar. Pasalnya, jumlah maksimum yang diizinkan dari kandungan uranium dalam campuran hanyalah sebesar 2,4 kilogram. 

Kedua, Hisashi Ouchi dan Masato Shinohara rupanya tidak memiliki pelatihan peningkatan uranium untuk bahan bakar. Ini adalah pertama kalinya prosedur tersebut dicoba di PLTN Tokaimura dalam tiga tahun.


Selain itu, pembangkit nuklir hanya diperiksa dua kali setahun oleh pengawas negara.  Dari kejadian tersebut, Hisashi Ouchi lah yang menerima efek radiasi paling besar. Ia kesakitan dan tidak bisa bernapas dengan semestinya. 


Hisashi Ouchi mengalami muntah hebat dan seketika kehilangan kesadarannya di dalam ruangan. Mengetahui insiden ini, petugas membawa ketiganya ke Rumah Sakit Mito.


Hisashi Ouchi yang paling dekat dengan tangki terkena radiasi 17 Sievert (Sv) dan menjadi dosis radiasi tertinggi dalam sejarah dunia. Sedangkan Masato Shinohara dan Yutaka Yokokawa menerima efek radiasi sebesar 10 SV dan 3 Sv.


Menurut dokter, Hisashi Ouchi mengalami luka bakar parah karena insiden itu. Organ dalamnya rusak total dan jumlah sel darah putih di tubuhnya mendekati nol.


Karena itu, sistem kekebalan tubuhnya hancur total. Bahkan radiasi ini juga menghilangkan DNA-nya. Usai kejadian tersebut, kulit di sekujur tubuh Hisashi meleleh, sehingga kerangkanya terlihat dengan jelas. Meskipun banyak dilakukan transplantasi kulit, ia terus kehilangan cairan tubuh melalui pori-pori kulitnya yang terbakar.


Dengan demikian, tekanan darahnya menjadi tidak seimbang. Darah bahkan mengalir deras dari kedua bola matanya, sehingga Hisashi Ouchi tampak seolah menangis darah. 


Karena kondisinya semakin memburuk, Hisashi Ouchi dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Tokyo. Ia dilaporkan melakukan transfusi sel induk perifer pertama di dunia untuk membantu produksi sel darah putih di tubuhnya.


Pemerintah Jepang memberikan prioritas tinggi pada perawatan medis Hisashi Ouchi. Sekelompok profesional medis ternama dikumpulkan dari Jepang dan di seluruh dunia untuk menyelamatkannya.


Dalam prosesnya, dokter membuatnya tetap hidup dengan memompa sejumlah besar darah dan cairan ke dalam dirinya secara teratur. Petugas medis juga memberinya obat-obatan yang sebagian besar didatangkan dari berbagai tempat.


Dilaporkan juga bahwa Hisashi Ouchi beberapa kali meminta perawatan terhadapnya agar dihentikan. Ia sudah tak tahan merasakan kesakitan yang tak ada hentinya.


“Aku tidak tahan lagi, aku bukan kelinci percobaan,” teriak Hisashi Ouchi, dikutip dari situs Allthatsinteresting.com, Sabtu (17/9/2022).


Namun, masalah harga diri nasional dan desakan keluarganya membuat tim medis khusus tetap melanjutkan perawatan. Jadi, meskipun mengetahui bahwa Hisashi Ouchi akan mati, para dokter tetap berusaha keras untuk membuatnya tetap hidup. 

Editor : Komaruddin Bagja
Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal