Kisah Menegangkan Ular Kobra Merayap di Bawah Bangku Pilot dalam Penerbangan

Anton Suhartono
Pilot Rudolf Erasmus mengisahkan ketegangan saat Cape Cobra merayap di bawah bangkunya (Foto: AP)

Brian Emmenis, seorang pakar penerbangan juga dipanggil ke lokasi untuk memandu petugas. Emmenis memuji ketenangan Erasmus dalam menghadapi situasi ini sehingga tak ada korban.

"Dia tetap tenang dan mendaratkan pesawat tersebut dengan Cape Cobra berbisa mematikan meringkuk di bawah kursinya," kata Emmenis.

Cape Cobra adalah salah satu spesies kobra paling berbahaya di Afrika karena racunnya yang sangat mematikan.

Anehnya saat tim penanganan satwa Kota Welkom menyisir pesawat, kobra itu tak ditemukan. Bahkan pencarian memakan waktu sampai 2 hari yakni hingga Rabu.

Petugas dari organisasi satwa setempat, Johan de Klerk, tidak yakin apakah ular sudah keluar tanpa diketahui.

Masalahnya Erasmus harus membawa pesawat kembali ke Kota Mbombela, tempat pangkalannya. Dia terpaksa menerbangkannya selama 90 menit dengan kemungkinan ular itu masih berada di dalam.

Untungnya, kobra tidak muncul sampai pesawat mendarat. Setelah tiba di pangkalan, pesawat dibongkar seluruhnya dan sang kobra juga tak ditemukan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
1 jam lalu

Banyak Pesawat Garuda Tak Bisa Terbang, Danantara Ungkap Bebani Perusahaan

Internasional
3 jam lalu

KTT G20 di Afrika Selatan Tetap Akan Hasilkan Keputusan meski Diboikot Trump

Nasional
4 jam lalu

Suntikkan Dana Rp23,67 Triliun, Danantara Tekankan Pentingnya Selamatkan Garuda Indonesia

Internasional
10 jam lalu

Diboikot Trump, KTT G20 di Afrika Selatan Jalan Terus

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal