DILI, iNews.id - Penantian lama Timor Leste menjadi anggota ASEAN akhirnya terwujud. Dalam KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (11/11/2022), Timor Leste secara prinsip disetujui sebagai anggota ke-11. Meski demikian Timor Leste masih harus melalui tahapan untuk diterima sebagai anggota penuh.
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengatakan, keinginan untuk bergabung ke ASEAN bahkan sudah ada sejak negaranya masih di bawah kendali Portugal pada 1970-an. Setelah itu Portugal melepas Timor Leste (dulu Timor Timur) kemudian bergabung dengan Indonesia.
Sebagai seorang diplomat pemula pada 1970-an, Ramos Horta sudah mengangkat gagasan untuk bergabung ke Asia Tenggara. Setelah 50 tahun lebih, keinginannya itu baru terwujud. Pria 72 tahun itu mengatakan mimpi itu yang telah lama tertahan menjadi kenyataan.
“Pertama kali saya membicarakan hal ini, saya baru berusia 24 atau 25 tahun. Saya berangkat ke Jakarta dan bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu Adam Malik. Saya tidak memiliki pengalaman diplomatik, tapi saya tahu bahwa integrasi kawasan, keanggotaan di ASEAN, serta hubungan dekat dengan Australia dan Indonesia sangat penting bagi masa depan Timor Leste,” katanya, kepada Reuters, dikutip Sabtu (12/11/2022).
Timor Leste akan diberikan status sebagai pengamat pada setiap pertemuan tingkat tinggi. Hal itu diperlukan guna merumuskan peta jalan untuk mendapat keanggotaan penuh.
Ramos Horta paham betul keanggotaan penuh ASEAN tidak bisa didapat dalam waktu singkat. Ini masih bisa memakan waktu beberapa tahun. Meski demikian persetujuan tersebut sudah cukup menguntungkan bagi negaranya yang masih terbilang muda.
Timor Leste merayakan kemerdekaan ke-20 tahun ini. Namun di usia yang masih muda, negara berpenduduk 1,3 juta jiwa itu dihadapkan pada masalah pelik.