LUCKNOW, iNews.id - Sebuah keluarga muslim di Kota Kampur, India, bisa melaksanakan pernikahan dengan aman pada pekan lalu di tengah kondisi mencekam, menyusul unjuk rasa menentang pemberlakuan Undang-Undang (UU) Amandemen Kewarganegaraan.
Pelaksanaan pernikahan dikawal oleh puluhan tetangga yang nota bene pemeluk Hindu. Keluarga tersebut memang tinggal di lingkungan yang mayoritas pemeluk Hindu.
Dua orang meninggal di Kota Kanpur, sehari sebelum pernikahan atau pada 20 Desembet 2019, akibat bentrokan saat unjuk rasa. Bentrokan antara petugas serta masyarakat Hindu dengan demonstran pecah di berbagai lokasi.
Wajid Fazal, pemilik hajat, mengatakan dia menikahkan keponakannya, Zeenat, padahal sebelumnya ada rencana membatalkan mengingat situasi yang mencekam.
"Saya berada dalam dilema memikirkan persiapan yang telah kami lakukan," kata Fazal, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/12/2019).