JAKARTA, iNews.id - Lembaga kemanusiaan medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia terus mengirim relawan dokter maupun perawat ke Jalur Gaza, Palestina. Pada Kamis (20/6/2024) satu lagi relawan berhasil masuk Gaza, yakni drg Elisabeth L Sarri.
Dalam keterangannya di akun media sosial X, MER-C menjelaskan drg Sarri masuk Gaza melalui pintu perbatasan Karem Abu Shalem. Tim medis MER-C yang bertugas di Gaza merupakan bagian dari program kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Drg Elisabeth L Sarri yang merupakan Ketua Tim Emergency Medical Team (EMT) 4 MER-C telah menunggu hampir 7 pekan hingga akhirnya pada Kamis (20/6/2024) mendapat kuota untuk masuk Jalur Gaza bersama konvoi WHO," demikian pernyataan MER-C, dikutip Selasa (25/6/2024).
Tim EMT gelombang ke-4 sebenarnya terdiri atas tujuh relawan medis. Mereka berangkat dari Jakarta pada 3 Mei dan dijadwalkan masuk Gaza pada 6 Mei 2024. Namun di hari yang sama, Israel menggelar operasi serangan darat ke Kota Rafah, termasuk menduduki pintu perbatasan yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.
Akibatnya tim EMT 4 MER-C yang sudah dalam perjalanan untuk masuk Gaza terpaksa kembali ke Kairo.
Sejak itu tim EMT 4 terus menunggu jadwal konvoi WHO untuk bisa masuk Gaza. Setelah hampir sebulan menunggu di Kairo, dua relawan terpaksa kembali ke Indonesia karena jadwal cuti telah berakhir. Sedangkan lima relawan lainnya memutuskan tetap menunggu hingga bisa masuk Gaza satu per satu, termasuk Sarri. Dia menjadi menjadi relawan terakhir dari tim EMT 4 yang berhasil memasuki Gaza.
Dengan masuknya Sarri, saat ini ada delapan relawan MER-C di Jalur Gaza. Sebagian anggota tim bertugas di RS Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan. Sementara dokter gigi akan bertugas di Primary Health Care, Deir Al Balah, Gaza Tengah.