Salah satu tahanan, Marah Bakeer, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Perempuan 24 tahun itu ditangkap tentara Israel pada 2015 saat usianya masih 16 tahun.
Bakeer mengatakan, kondisi para tahanan sangat memprihatinkan. Mereka tak mendapat penanganan medis meskipun dalam kondisi parah. Dia tertembak di tangan saat ditangkap di usia 16 tahun.
Bakeer menambahkan, dia baru diberitahu pada Jumatpagi akan dibebaskan dari Penjara Ofer.
“Saya sedikit gugup dan terkejut. Saya tidak percaya akan bebas. Bertahun-tahun yang dihabiskan di penjara sangatlah. Tapi saya punya kepribadian yang kuat dan iman kepada Allah," ujarnya.
Sebelum dibebaskan, dia menjalani tes DNA. Setelah itu kepolisian Israel memberitahunya jika tak boleh ada perayaan setelah pembebasan. Bahkan polisi mengancam, jika ada perayaan dan pengibaran bendera Palestina, Bakeer akan ditangkap kembali.
Ayah Bakeer juga mendapat ancaman serupa, Dia dipanggil ke kantor polisi agar tidak ada perayaan, bahkan sekadar menunjukkan perasaan gembira setelah putrinya dibebaskan.
Setelah bebas, Bakeer berencana melanjutkan kuliah untuk mengejar gelar sarjana hukum.