Abdul Hamid, warga lainnya, menyebut perjalanannya dari Gaza Utara ke Gaza Tengah sebagai risiko penuh bahaya.
"Kami mengucapkan syahadat sebelum berangkat. Kapal-kapal Israel berada di laut, di belakang kami, dan tank-tank berada di depan. Di atas kami, pesawat-pesawat Israel berterbangan. Kami mungkin bisa dibom kapan saja," kata Abdul Hamid.
"Kami memohon pertolongan Allah, lalu berangkat," ujarnya, lagi.
Warga Gaza lainnya, Umm Eyad Al Lehaam, mengatakan perjalanan dari Gaza Utara menuju Khan Younis, Gaza Selatan, sebagai aktivitas sangat melelahkan baginya karena sudah berusia lanjut.
Meski menggunakan becak motor, perjalanan tersebut sangat tidak nyaman karena kendaraan dibuat bukan untuk penumpang, apalagi jaraknya cukup jauh.
"Kami biasanya harus berhenti lebih dari sekali untuk beristirahat," kata pengemudi becak, Ahmed Al Banna.