Pemberian hadiah itu memicu polemik di AS. Ketua komisi alokasi Senat AS Susan Collins mengatakan hadiah pesawat tersebut memicu polemik terkait dengan hukum dan etika, serta masalah spionase.
Trump sebelumnya mengatakan, Qatar merasa terhina oleh raksi di AS mengenai hadiah pesawat Boeing 747-8. Keluarga kerajaan Qatar memberikan pesawat itu kepada pemerintah AS dengan tulus, tak ada kepentingan apa pun.
Trump menegaskan pesawat itu bukan untuk dirinya melainkan Pentagon atau Angkatan Udara AS, sehingga tak perlu menimbulkan kecurigaan soal etika.
"Mereka memberikannya kepada Angkatan Udara/Departemen Pertahanan AS. Mereka tidak memberikannya kepada saya," kata Trump, usai lawatan ke Timur Tengah.