ANKARA, iNews.id – Komisi Urusan Luar Negeri Parlemen Turki menyetujui protokol bergabungnya Swedia ke NATO. Menurut seorang sumber, dokumen tersebut telah diserahkan ke Parlemen Turki untuk dipertimbangkan.
“Protokol tersebut diadopsi berdasarkan suara mayoritas, dengan Partai Baik dan Partai Kebahagiaan dari oposisi memberikan suara menentangnya,” kata sumber di parlemen itu kepada kantor Sputnik, Selasa (26/12/2023).
Pemimpin Partai Ibu Pertiwi, Dogu Perincek, yang berhaluan kiri, mengecam tindakan tersebut sebagai kesalahan dan kejahatan terhadap masa depan Turki. “NATO adalah pihak yang mencoba melakukan kudeta di Turki. Mengatakan ‘ya’ kepada NATO berarti mengkhianati Turki,” ujarnya.
“Saya meminta Parlemen Turki untuk menolak protokol tersebut. Anda adalah anggota Parlemen Turki, bukan NATO. Kami akan mengikuti perkembangannya. Saya beri tahu Anda, dalam dua tahun kita akan keluar dari NATO,” kata Perincek dalam pidato video di media sosial.
Swedia, bersama Finlandia, mengajukan permohonan untuk bergabung NATO pada Mei 2022, beberapa bulan setelah Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina. Finlandia menjadi anggota aliansi tersebut pada April 2023.
Sementara, keanggotaan Swedia masih belum mendapat lampu hijau dari dua negara anggota aliansi militer itu. Selain Turki, permohonan Swedia masih menunggu ratifikasi oleh Hongaria.