KOLOMBO, iNews.id – Kepolisian Sri Lanka menangkap 10 orang terkait bentrokan antaragama di Kandy. Mereka merupakan seorang pemimpin dan sembilan anggota kelompok garis Budha dari etnis Sinhalese yang menyulut dan menyerang warga Muslim serta bangunan dan kendaraan beberapa hari terakhir.
Juru Bicara Kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekara, mengatakan, mereka menamakan diri Mahason Balakaya dengan Amith Jeewan Weerasinghe sebagai pemimpinnya.
Menurut Gunasekara, kelompok inilah yang menguggah video-video berisi ujaran kebencian melawan Muslim di Kandy di media sosial, setelah adanya kabar kematian seorang penganut Budha akibat bertengkar dengan waga Muslim.
Dari video itulah sentimen anti-Islam muncul di Kandy dan memicu penyerangan dan pembunuhan. Ratusan rumah, toko, masjid, dan kendaraan dirusak dan dibakar. Mereka lalu menggelar protes sambil membawa peti mati di permukiman Muslim.
“Pertama mereka membakar masjid, di antara penyerang bahkan ada perempuannya. Lalu setelah itu mereka membakar semua toko-toko milik Muslim,” kata seorang warga Kandy, Mohamed Shifan.
Dia turut menjadi korban, mobilnya turut dibakar oleh para perusuh. Parahnya lagi dia kehilangan uang 3,7 juta rupee atau sekitar Rp330 juta yang ikut ludes terbakar bersama mobilnya. Uang itu dia kumpulkan untuk membuka usaha baru toko listrik.
Sementara itu Pemerintah Sri Lanka sudah mencabut jam malam di Kandy kemarin. Namun status darurat tetap diberlakukan hingga sepekan mendatang.