Jet Tempur dan Artileri Berat Jadi Andalan
Selain tank dan kendaraan tempur darat, konflik ini juga ditandai dengan penggunaan kekuatan udara dan artileri. Thailand melibatkan jet tempur F-16 dalam serangan balasan, sementara Kamboja menembakkan rentetan roket BM-21 dan mortir berat dari arah timur.
Dalam pernyataan resmi militer Thailand, disebutkan bahwa pasukan Kamboja terus melakukan pengeboman dengan intensitas tinggi.
“Pasukan Kamboja melakukan pengeboman berkelanjutan menggunakan senjata berat, artileri lapangan, serta sistem roket BM-21,” kata seorang juru bicara militer Thailand.
Dengan tank yang kini sudah dikerahkan dan pertempuran semakin mendekati zona permukiman, banyak pihak khawatir konflik Thailand-Kamboja akan berubah menjadi perang terbuka berkepanjangan, mengancam stabilitas kawasan Asia Tenggara.