Namun pada Kamis, otoritas merevisi kembali cara mereka menentukan korban terinfeksi yakni hanya mengandalkan hasil diagnosis dari laboratorium.
Pejabat kesehatan China pekan lalu menjelaskan, pasien di Hubei dapat didiagnosis melalui metode klinis yakni pemindaian paru-paru tanpa harus menjalani tes laboratorium.
Penambahan kasus virus korona juga terjadi di luar China.
Hingga Jumat, Korea Selatan melesat ke urutan pertama jumlah kasus virus korona terbanyak yakni mencapai 156 orang terinfeksi dengan 1 meninggal dan 16 orang sembuh. Disusul Jepang dengan 94 orang terinfeksi, 1 meninggal, dan 18 sembuh, serta Singapura dengan 84 kasus terinfeksi dan 34 sembuh tanpa korban meninggal.
Secara keseluruhan ada 11 orang meninggal di luar China. Iran merupakan negara yang mengonfirmasi kasus kematian akibat virus korona terbaru yakni 2 orang, sekaligus yang pertama di Timur Tengah.