SEOUL, iNews.id - Kepolisian Korea Selatan (Korsel) mempertimbangkan untuk mengungkap identitas para pembeli konten video dan foto kejahatan seksual online. Tujuannya untuk menekan kasus kejahatan seksual di dunia maya yang semakin meningkat.
Badan Kepolisian Nasional mulai membahas masalah ini dengan beberapa lembaga, seperti kantor koordinasi kebijakan, kementerian dalam negeri, Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC), dan lainnya.
“Untuk menurunkan jumlah kejahatan seksual online, kami harus memblokir pasokan dan permintaan di saat bersamaan,” bunyi pernyataan kepolisian, dikutip dari Yonhap, Senin (13/12/2021).
Saat ini banyak penjual atau distributor materi kejahatan seksual dalam bentuk video, foto, dan lainnya, yang diungkap identiasnya, termasuk kasus yang paling heboh di Korsel, Nth Room. Ini merupakan ruang obrolan di Telegram yang dugunakan untuk jual beli video atau foto korban pelecehan seksual.