Korut menganggap pembelotan sebagai kejahatan serius sehingga akan memberikan hukuman berat kepada pelaku, anggota keluarga, serta pihak lain yang terlibat dalam memfasilitasinya.
Disebutkan, pejabat Korut mungkin mengirim laporan palsu yang menyalahkan faktor eksternal, terutama dari Korsel, atas pembelotan tersebut guna menghindari hukuman. Oleh karena itu pemerintah Korut ingin membalasnya dengan menyerang staf kedubes Korsel.
Kemlu Korsel pada Kamis (2/5/2024) telah menaikkan status peringatan anti-terorisme untuk lima misi diplomatiknya, yakni di Kamboja, Laos, dan Vietnam, serta konsulat jenderal di Kota Vladivostok, Rusia, serta Shenyang, China.
Korut dan Korsel sama-sama memiliki perwakilah misi diplomatik di kelima lokasi tersebut.
Korut memiliki hubungan diplomatik dengan 150 negara lebih. Namun jumlah misi dijalankan dari luar negeri, menyusut sejak 1990-an terkait kendala keuangan.