Para pembelot dan aktivis Korut di Korsel kerap mengirim selebaran propaganda yang diterbangkan menggunakan balon udara. Mereka terkadang juga mengirim makanan, obat-obatan, uang, dan barang-barang lainnya.
Kim Yo Jong mengkritik pemerintahan baru Korsel di bawah Presiden Yoon Suk Yeol karena akan mencabut larangan pengiriman selebaran propagadan yang diterapkan sejak 2020. Dia menyebut Korsel sebagai musuh utama yang tidak berubah.
"Kita tidak bisa lagi mengabaikan masuknya sampah dari Korea Selatan. Pembalasan kami harus menjadi pembalasan yang mematikan," katanya.
Merespons pernyataan itu, Kementerian Unifikasi Korsel mengungkapkan penyesalan atas tuduhan tersebut dengan menyebut wabah Covid-19 di Korut berasal dari negaranya tak berdasar.
"Pernyataan kasar dan mengancam," bunyi pernyataan.