PYONGYANG, iNews.id – Korea Utara mengutuk serangan Ukraina ke Rusia yang berlangsung hampir dua pekan terakhir. Pyongyang pun menyebut tindakan militer Kiev itu sebagai teror yang didukung oleh Amerika Serikat dan Barat.
Negeri komunis tetangga Korea Selatan itu juga menegaskan akan selalu mendukung Rusia saat berupaya melindungi kedaulatannya. Menurut Korut, AS telah menyerahkan sejumlah besar senjata mematikan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam konflik tersebut.
Kantor berita Korut, KCNA melaporkan, penyerbuan pasukan Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia, sejak 6 Agustus lalu adalah hasil dari kebijakan konfrontatif anti-Rusia dari AS, yang mendorong situasi ke ambang Perang Dunia III.
“Kami mengutuk keras serangan bersenjata terhadap wilayah Rusia oleh rezim boneka Zelensky di bawah kendali dan dukungan Amerika Serikat dan Barat sebagai tindakan agresi dan teror yang tidak dapat dimaafkan,” ungkap Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang dikutip KCNA.
Korut sendiri telah meningkatkan hubungannya dengan Rusia lewat dua pertemuan puncak oleh para pemimpin mereka. Moskow dan Pyongyan pun bertekad untuk mendorong kerja sama yang lebih erat di semua bidang, termasuk militer.
Pada Juni lalu, Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani pakta pertahanan bersama di Pyongyang. Perjanjian tersebut menyatakan, kedua pihak akan saling membantu jika salah satu dari mereka diserang musuh.
Korea Selatan, Ukraina, dan Amerika Serikat menuduh Korea Utara memasok senjata artileri dan rudal ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina. Akan tetapi, Korea Utara dan Rusia membantah tuduhan tersebut.