"Kami tidak memiliki niat mengadakan perundingan yang memuakkan seperti apa yang terjadi saat ini, sebelum AS mengambil langkah besar untuk melakukan penarikan penuh kebijakan permusuhan terhadap DPRK," katanya, merujuk pada naman resmi Korut, seperti dilaporkan AFP, Senin (7/10/2019).
Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara, juru bicara itu memperingatkan bahwa kesepakatan mereka akan segera berakhir jika AS tetap menggunakan 'buku pedomannya' yang lama.
"Nasib dialog DPRK-AS di masa depan tergantung pada sikap AS, dan akhir tahun ini adalah batas waktunya," tandasnya.