TOKYO, iNews.id - Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik, Rabu (19/7/2023) pagi waktu setempat. Peluncuran rudal itu berlangsung beberapa jam setelah kapal selam bersenjata rudal nuklir (SSBN) Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Selatan (Korsel). Kehadiran kapal selam AS bersenjata rudal balistik nuklir itu merupakan yang pertama sejak 1980.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mendesak Korut mengecam langkah Korut seraya mendesak agar menghentikan peluncuran rudalnya lagi.
"Kami mengutuk keras peluncuran rudal balistik Korea Utara berturut-turut sebagai tindakan provokatif yang merusak perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea serta masyarakat internasional, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," bunyi pernyataan JCS, dikutip dari Reuters.
Komando Indo-Pasifik AS menyatakan sudah mengetahui peluncuran rudal tersebut dan berkonsultasi dengan sekutu dan mitranya.
Disebutkan, peluncuran itu tidak menimbulkan ancaman langsung bagi AS atau sekutu, namun bisa membuat ketidakstabilan kondisi di kawasan akibat program senjata Korut yang melanggar hukum.