Pemimpin Korut Kim Jong Un sebelumnya mengatakan, pihaknya meminta beberapa unit kapal perang dilengkapi senjata nuklir taktis, sebagai bagian kebijakan perluasan operasi.
Kim Jong Un juga menegaskan, Semenanjung Korea menjadi perairan paling tidak stabil dengan bahaya perang nuklir. Penyebabnya, kata dia, aktivitas militer Amerika AS dan negara-negara sekutu di kawasan.
Pada Jumat kemarin, Korsel menjatuhkan sanksi terhadap lima individu dan satu perusahaan Korut sebagai respons atas peluncuran satelit mata-mata yang gagal bulan lalu.