Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, hasil analisis menunjukkan, potongan benda dengan panjang sekitar 3 meter dan lebar 2 meter itu disinyalir merupakan bagian dari rudal anti-pesawat SA-5.
Kementerian sangat mengutuk peluncuran rudal pada saat itu. Mereka menyebutnya sebagai pelanggaran pakta militer antar-Korea 2018 yang melarang kegiatan apa pun yang memicu ketegangan perbatasan.
“Peluncuran rudal SA-5 ini jelas merupakan provokasi yang disengaja," katanya dalam sebuah pernyataan.
Mereka menjelaskan, SA-5 juga memiliki karakteristik rudal permukaan-ke-permukaan. Rusia telah menggunakan rudal serupa di Ukraina untuk serangan permukaan-ke-permukaan.