SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan rudal balistik ke lepas pantai timur, Jumat (17/5/2024), demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan (Korsel). Namun JCS belum memberikan penjelasan rinci soal model proyektil yang ditembakkan tersebut maupun lintasannya.
Korut beberapa kali meluncurkan rudal balistik dan jelajah serta artileri roket dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa senjata mengalami pengembangan, seperti penggunaan bahan bakar padat.
Ini mengindikasikan Korut telah mengalami peningkatan dalam kemampuan pertahanannya. Penggunaan bahan bakar padat pada mesin rudal berguna untuk mempermudah mobilitas serta penyimpanannya.
Peluncuran rudal tersebut berlangsung setelah Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, merespons sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia. Pemerintah AS pada Kamis kemarin menjatuhkan sanksi kepada dua individu dan tiga entitas Rusia atas tuduhan pertukaran senjata dengan Korut.
Kim Yo Jong membantah negaranya mengirim senjata ke Rusia untuk digunakan perang melawan Ukraina. Dia menegaskan, Korut mengembangkan rudal maupun artileri bukan untuk tujuan ekspor, melainkan sebagai pertahanan dari serangan Korsel.
Korut dan Korsel secara teknis masih berstatus perang setelah Perang Korea 1950-1953. Kedua negara hanya menandatangani kesepakatan gencatan senjata, bukan perjanjian damai permanen.