MOSKOW, iNews.id - Pemerintahan militer-sipil di Kherson, Ukraina, segera menggelar referendum untuk menentukan apakah warganya bergabung atau tidak. Kherson direbut pasukan Rusia dan membentuk pemerintahan boneka di wilayah itu.
Wakil kepala pemerintah kota Kherson Kirill Stremousov yang didukung Moskow mengatakan, pihaknya telah memulai persiapan untuk menggelar referendum.
Menurut Stremousov, tanggal untuk menggelar referendum belum ditentukan, namun dia memperkirakan penentuan nasib kota itu akan berlangsung dalam 6 bulan mendatang.
Pada Selasa kemarin, pasukan keamanan Rusia menangkap Wali Kota Kherson, Ihor Kolykhayev. Seorang pejabat kota yang ditunjuk Rusia mengatakan, Kolykhayev ditangkap karena menolak perintah dari Moskow.
Sementara itu para pejabat pemerintah yang masih pro-Ukraina mengatakan wali kota diculik pasukan keamanan Rusia.